jurnalistik dasar armin bell

Jurnalistik Dasar: Komunikasi

Yang paling awal dipelajari sebelum belajar tentang jurnalistik/jurnalisme adalah komunikasi. Komunikasi barangkali seperti rumah dan jurnalistik adalah salah satu kamarnya.


Sebagai rumah besar, mengenal komunikasi adalah sebuah keharusan–jika kita ingin mengenal kamar-kamar di dalamnya. Secara berurutan, kamar-kamar itu akan dibedah di blog ini berdasarkan urutan besar ke kecil: media massa, jurnalistik, dan hal-hal praktis lainnya.

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris, berasal dari bahasa Latin “communis” yang berarti sama, communico, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip.

Beberapa definisi komunikasi mungkin terlalu sempit, misalnya: Komunikasi adalah penyampai pesan melalui media elektronik. Beberapa juga terlampau terlalu luas, misalnya Komunikasi adalah interaksi antara dua makhluk hidup atau lebih–sehingga para peserta komunikasi ini mungkin termasuk hewan tanaman, dan bahkan jin. Komunikasi juga didefinisikan secara luas sebagai “berbagi pengalaman”. Sampai batas tertentu, setiap makhluk dapat dikatakan melakukan komunikasi dalam pengertian berbagi pengalaman.

Sebagaimana dikemukakan John R. Wenburg dan William W. Wilmot juga Kenneth K. Sereno dan Edward M. Bodaken, setidaknya ada tiga pemahaman mengenai komunikasi, yakni: komunikasi sebagai tindakan satu-arah, komunikasi sebagai interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi

Jurnalistik Dasar – Komunikasi Sebagai Tindakan Satu Arah

Pemahaman komunikasi sebagai proses searah ini oleh Michael Burgoon disebut sebagai definisi berorientasi-sumber atau source-oriented definition. Definisi seperti ini mengisyaratkan komunikasi sebagai semua kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respons orang lain. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap suatu tindakan yang disengaja (intentional act) untuk menyampaikan pesan demi memenuhi kebutuhan komunikator, seperti menjelaskan sesuatu kepada orang lain atau membujuknya untuk melakukan sesuatu.

Jurnalistik Dasar – Komunikasi Sebagai Interaksi

Konsep kedua inilah yang sering diterapkan pada komunikasi. Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan proses sebab-akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantung pada seseorang menyampaikan pesan, baik verbal atau nonverbal, seorang penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbal atau anggukkan kepala, kemudian orang pertama bereaksi lagi menerima respons atau umpan balik dari orang kedua, dan begitu seterusnya.

Jurnalistik Dasar – Komunikasi Sebagai Transaksi

Ketika anda mendengarkan seseorang yang berbicara, sebenarnya pada saat itu bisa saja anda pun mengirimkan pesan secara nonverbal–isyarat tangan, ekspresi wajah, nada suara, dan sebagainya–kepada pembicara tadi. Anda menafsirkan bukan hanya kata-kata pembicara, juga perilaku nonverbalnya. Dua orang atau beberapa orang yang berkomunikasi, saling bertanya, berkomentar, menyela, mengangguk, menggeleng, mendehem, mengangkat bahu, memberi isyarat dengan tangan, tersenyum, tertawa, menatap, dan sebagainya, sehingga proses penyandian (encoding) dan penyandian-balik (decoding) bersifat spontan dan simultan di antara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi.

Bagian Proses Komunikasi – Jurnalistik Dasar

Intrapersonal Communications: Proses Komunikasi yang terjadi dalam diri individu (dengan diri sendiri). Terjadi karena terjadinya pemberian makna pada obyek. Obyek yang diamati mendapatkan rangsangan panca indra kemudian mengalami proses perkembangan dalam pikiran manusia. Mendapatkan perhatian besar dari kalangan psikologi behavioristik. Merupakan landasan untuk melakukan komunikasi antarpribadi. Keberhasilan komunikasi kita dengan orang lain bergantung pada keefektifan komunikasi kita dengan diri sendiri

Interpersonal Communications: Proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka (R. Wayne Pace, 1979). Bentuk khusus dari komunikasi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communications) yaitu dengan karakteristik: proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap muka, dibagi atas percakapan, dialog, wawancara. Komunikasi diadik memiliki ciri: pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak dekat dan pihak-pihak yang berkomunikasi mengirimkan dan menerima pesan secara spontan dan simultan. Komunikasi antar pribadi sangat potensial untuk memengaruhi atau membujuk orang lain.

Komunikasi Kelompok: Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Contohnya: keluarga, kelompok studi, dan kelompok diskusi. Dapat juga terjadi pada kelompok kecil (small group communications).

Organizational Communications: Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal; berlangsung dalam jaringan komunikasi yang lebih besar daripada komunikasi kelompok; melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi dan komunikasi publik. Komunikasi formal adalah menurut struktur organisasi yaitu komunikasi ke bawah dan ke atas serta komunikasi horisontal. Komunikasi informal tidak tergantung pada struktur organisasi seperti komunikasi dengan sejawat, termasuk juga gosip.

Mass Communications: Komunikasi massa menurut De Vito (1996) adalah milik umum, setiap orang dapat mengetahui pesn-pesan komunikasi melalui media massa, karena komunikasi berjalan cepat maka pesan yang akan disampaikan kepada khalayak silih berganti tanpa selisih waktu. Komunikasi massa menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen. Proses komunikasi yang berlangsung di mana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanik seperti; radio, televisi, surat kabar, dan film. Pesan-pesan bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektronik). Komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok dan komunikasi organisasi berlangsung juga dalam proses untuk mempersiapkan pesan yang disampaikan media massa ini

Ciri-ciri Komunikasi Massa – Jurnalistik Dasar:

  • Sifat pesan terbuka;
  • Khalayak variatif baik dari segi usia,agama, suku, pekerjaan maupun dari segi kebutuhan; 
  • Sumber dan penerima dihubungakan oleh saluran yang diproses secara mekanik;
  • Sumber merupakan suatu lembaga atau institusi;
  • Komunikasi berlangsung satu arah;
  • Umpan balik lambat (tertunda) dan sangat terbatas. Dengan kemajuan teknologi, saat ini sudah lebih dapat teratasi;
  • Sifat penyebaran pesan yang berlansung cepat dan serempak serta luas mampu mengatasi jarak dan waktu. Dapat bertahan lama bila didokumentasikan;
  • Dari segi ekonomi biaya untuk memproduksi komunikasi massa cukup mahal dan memerlukan dukungan tenaga kerja yang relatif banyak untuk mengelolanya.

Public Communications

Public communications atau komunikasi publik adalah proses komunikasi dimana pesan-pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih besar dan tidak dikenali satu persatu. Disebut juga sebagai komunikasi kelompok besar (large group communication), komunikasi pidato, komunikasi retorika, public speaking. Berlangsung secara lebih formal, dituntut persiapan pesan yang cermat, keberanian dan keahlian menghadapi sejumlah besar orang. Daya tarik fisik, keahlian dan kejujran pembicara dapat menentukan efektifitas penyampaian pesan.

Ciri-ciri Komunikasi Publik:

  • Satu pihak (pendengar) cenderung lebih pasif; 
  • Interaksi antara sumber dan penerima terbatas; 
  • Umpan balik yang diberikan terbatas; 
  • Dilakukan di tempat umum seperti di kelas, auditorium, tempat ibadah;
  • Dihadiri oleh sejumlah besar orang;
  • Biasanya telah direncanakan;
  • Sering bertujuan untuk memberikan penerangan, menghibur, memberikan penghormatan dan membujuk.

Baca juga: Mengapa Gratis Kalau Bisa Bayar?

Unsur-unsur dalam Komunikasi: 

  • Sumber (Source): Pihak yang berinisiatif atau berkebutuhan untuk berkomunikasi, bisa seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan, dll. 
  • Pesan (Message): Apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan/ atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi.
  • Saluran/Media (Channel): Alat/ wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. 
  • Penerima (Receiver): Orang yang menerima pesan dari sumber. Berdasarkan pengalaman masa lalu, rujukan nilai, pengetahuan, persepsi, pola pikir dan perasaan. Penerima pesan ini menerjemahkan/menafsirkan seperangkat simbol verbal dan/ atau non verbal yang ia terima menjadi gagasan yang dapat ia pahami. 
  • Efek (Effect): Apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut. 
  • Proses Encoding: Adalah proses pemilihan simbol/alat angkut pesan. Dilakukan oleh pengirim pesan. 
 
#JurnalistikDasar #Komunikasi #KomunikasiMassa #Tutorial

.

Salam dari Kedutul, Ruteng

Armin – Bell

*)Dari berbagai sumber.

Bagikan ke:

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *